Senin, 25 November 2013

Jangan Tunda Lagi, Action Sekarang Juga

Sejuknya udara pagi ini membuat saya hari ini terjaga sejak pukul 03.30 WIB untuk memulai aktifitas. Saya mulai aktifitas hari ini dengan memanjatkan doa kepada Illahi dalam indahnya ritual tahajut nan tenang dan sepi. Selesai bermunajad kepada Illahi saya teruskan langkah kaki menuju masjid kampung yang sekitar 400m dari rumah untuk menunaikan shalat Subuh. Masjid kecil ini nampak sangat luas sekali di waktu subuh, ukurannya yang kurang dari 100m persegi hanya diisi tiga orang saja paling banyak enam orang saja. Banyak laki-laki muslim yang belum sadar akan keutamaan berjamaah di masjid.
Selesai aktifitas di masjid, saya teruskan dengan membuka internet guna menambah wawasan informasi biar tidak ketinggalan. Tak lupa pula juga saya buka facebook, semua blog dan web yang saya kelola dan email untuk mengecek jikalau ada sesuatu yang urgent yang harus saya kerjakan. Begitulah rutinitas harianku di pagi hari yang memang sudah mulai kurutinkan seperti itu satu bulan ini. Bukan untuk hal yang tidak-tidak, karena semata ingin memperbaiki diri saja dan setidaknya tidak kalah sama ayam yang bangun di pagi buta. Ayam aja bisa bangun pagi, kok manusia malah siang bangunnya, malu dong....:D "Awas nanti rezekinya dipatok ayam", kata almarhum ibu saya dulu jika anak-anaknya bangun kesiangan.
Membuka facebook, adalah salah satu rutinitas pagi saya, bukan untuk beralay-alay dengan status yang tak jelas, semata karena ingin memantau informasi terkini dan membaca motivasi-motivasi dari beberapa akun fb yang saya ikuti. Pagi ini, tidak sengaja saya baca status salah satu teman yang terpampang di beranda facebook saya. Kurang lebih statusnya seperti berikut ini:

"Lebih baik bertahan untuk mematangkan rencana, dari pada tergesa-gesa untuk kembali lagi.."

Saya agak merenung sejenak setelah membaca status teman tersebut. Iyakah baiknya seperti itu? Namun setelah saya pikir, rupanya ada sedikit yang mengganjal pikiran saya, makanya langsung saja saya masuk ke dasbor blog ini guna menuliskan apa yang ada dalam pikiran saya mengenai status tersebut, mengenai rencana.
"lebih baik bertahan untuk mematangkan rencana," itulah penggalan kalimat pertama dari status tersebut. nampak tidak ada yang salah dalam kalimat tersebut, ya dalam melakuka sesuatu kegiatan entah apapun itu, bisnis, perjalanan, atau yang lainnya hendaknya direncanakan dengan sangat matang. Pun jika tidak matang biasanya akan jauh berbeda dengan harapan yang diinginkan. Saya tidak faham inti dari status tersebut dimaksudkan untuk hal apa, namun akan menjadi berbeda jika hal itu dimaksudkan untuk bisnis
Dalam berbisnis, rencana memang menjadi utama untuk memulai bisnis (usaha) namun tidak harus menunggu matang seperti buah durian sehingga enak buat dimakan. Setelah mempunyai rencana, tahap yang perlu dilakukan hanyalah segera action, segera eksekusi rencana bisnis tersebut. Dengan kata lain, tidak perlu banyak pikir, hanya cukup dieksekusi saja. Setelah jalan nanti baru dipikir bagaimananya.
Berapa banyak orang yang hanya jalan di tempat karena banyak berencana, banyak berpikir ini itu, nanti bagaima, terus caranya apa, dapat modal dari mana? Sehingga alih-alih usahanya sudah jalan, ahirnya si orang ini hanya stagnan tidak bisa kemana-mana, usahapun hanya sekedar di rencana-rencana yang tersimpan di otaknya, tidak pernah dijalankan.
Memulai usaha itu sangat mudah, cukup mempunyai angan-angan untuk sukses (impian), lalu rencana usaha apa yang hendak dimulai, dan mengeksekusinya menjadi usaha nyata. Tidak perlu banyak dipikir dahulu, jika banyak mikir saya jamin usaha anda tidak pernah jalan. Jalanin aja dulu, nanti sambil jalan pelan-pelan anda akan berpikir bagaimana cara mengemangkannya, bagaimana bisnis bisa dipercepat menjadi lebih besar, bagaimana cara mendapatkan akses permodalan, bagaimana mengembangkan pasar, dll. Itu semua akan otomatis dipikirin jika usaha anda sudah jalan, namun jika tidak jalan terlebih dahulu ya hanya bikin kepala tambah pusing aja,,, :D
Dibutuhkan keberanian ekstra guna memulai usaha, bahkan saya katakan harus nekat. Pernah saya alami ketika hendak membuka usaha Kaos/T-shirt, awalnya begitu banyak pikiran ini itu dan lain sebagainya yang malam membuat saya semakin takut saja untuk memulai usaha, nanti jangan-jangan...? hhmmmmmm,,,,,dengan gambling ahirnya saya eksekusi itu rencana usaha kaos. Saya tersadarkan bahawa jika tidak dimulai secepatnya maka saya akan semakin takut untuk memulai dan tentunya akan semakin tertinggal dari orang lain, dan saya tidak mau makanya ku putuskan untuk memulainya.
Hal-hal yang tadinya menghatui ruapanya tidak semenakutkan apa yang saya pikirkan, setiap kedala selalu terlalui dengan lancar, semuanya ada jalan keluarnya. ya,,,,, saya katakan bahwa selalu ada jalan, selalu ada jalan, tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa dikerjakan asal mau bekerja keras. Kalau anda tanya, bagaimana usaha kaos saya? sukseskah? saya jawab pasti akan sukses, semua butuh proses, dan saya sedang menjalani proses tersebut, dan saya yakin sukses. 
Semua strategi pengembangan bisnis akan dengan otomatis terpikirkan jika usaha sudah jalan, dan saat ini, di tengah-tengah saya mengembangkan usaha kaos saya juga membangun bisnis lain bersama tim-tim saya yaitu brownies bekatul dan jasa konsultasi. Dapat saya tarik kesimpulan bahwa, usaha itu harusnya segera dieksekusi, jika hanya direncanakan maka tidak akan pernah jalan. Jangan banyak mikir, just action...!

Milikilah Tujuan yang Jelas

Beberapa hari ini pikiran saya begitu penuh, begitu banyak ide-ide bisnis dan ide tulisan yang bertebangan di otak ini bahkan sampai bingung yang mana dulu yang hendak dieksekusi. Namun pagi ini kucoba fokuskan diri guna menelurkan salah satu ide dalam bentuk tuliasan yang akan saya paparkan berikut ini.
Saya putar musik kencang-kencang, sambil teriak saya ikuti alunan lagu yang dinyanyikan group band Padi, ya,,,karena salah satu favoritku adalah karya-karya Padi mulai dari yang agak melou sampai yang jingkrak-jingkrak. Ada Mahadewi, Hitam, Begitu Indah, Tak Hanya Diam dan masih banyak lagi. Buatku, memutar musik sambil mengikuti irama memang dapat memberikan energi senidiri guna mengembalikan badan ke kondisi segar dan pikiran menjadi lebih fokus. begitulah sekiranya saya mencoba memfokuskan diri pagi ini guna menelurkan ide dalam bentuk tulisan.

"sntai z, jlan truz,,,,
Hidup g perlu beken, reputasi dri g perlu dicri, biarin do'i menglir dg pasti,,, seMangat PaGI..."

Begitulah kira-kira isi dari status teman saya di facebook yang terpampang di beranda saya. Agak membuat saya merasa semakin greget guna meneruskan ide tulisan ini yang memang sudah terlintas dari beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, alih-alih hidup harus berlari mengejar ketertinggalan, malah jalan santai. Bukankah kebutuhan hidup itu tidak bisa ditunda-tunda dan harus segera dipenuhi? Bukankah ketika kita sakit harus segera diobati? Seperti yang saya alami beberapa hari yang lalu, setelah kecapean di acara pernikahan saudara badan saya langsung drop, tidak mau berlama-lama karena memang esok harinya saya harus melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja, dengan segalan upaya ahirnya sembuh pula badan saya dan esoknya langsung bisa ke Jogja. Dan tidak hanya itu, sesampainya di Jogja, saya langsung memimpin rapat tim Katulistiwa Bakery yang mentalnya sedikit down karena sesuatu. dan malamnya saya harus begadang juga sama teman seperjuangan di salah satu hotel di Jogja, dan esoknya sudah dengan berbagai agenda. itu artinya hidup tidak boleh santai, karena hidup terus berjalan, dan episode terus berganti. Ataukah anda hanya mau di episode "santai" dan tak pindah ke episode yang lainnya? Terserah Anda!

Hidup harus beken, saya ulangi Hidup Harus Beken! kenapa? Karena itu adalah salah satu kebutuhan sosial manusia. Beken adalah salah satu kebutuhan aktualisasi dari manusia yang memang sudah menjadi karakter. Beken disini bukan dalam artian SOK Beken, namun benar-benar beken. Bukan karena diada-adain supaya menjadi beken seperti orang lain punya ini itu, kita harus juga punya ini itu. Tidak! Bekenlah menurut kebekenanmu sendiri, jika anda merasa beken bisa bikin tulisan yan menulislah. Jika anda beken dengan mengajar ya mengajarlah. Jika anda beken dengan berbagi ya berbagilah. Difinisikan kebekenan anda sendiri, karena kebekenan itu yang nantinya akan membuat anda merasa puas akan hidup, merasa jauh lebih bersyukur aakan apa yang anda capai, dan mempunyai energi untuk lebih beken lagi.

Reputasi harus dikejar. Ingat! Dikejar! Tidak datang sendiri. Anda pernah liat lalat mengerubungi, maaf, kotoran? Tahukan apa yang membuat lalat-lalat itu berkerubung? ya,,,,,karena adanya kotoran. Sekali lagi maaf saya gunakan perumpamaan yang jelek karena memang saya ingin anda merasa ditampar. Karena suatu alasanlah seseorang itu mendapatkan sesuatu, tak terkecuali reputasi. Reputasi harus perjuangkan dengan maksimal dalam artian harus dikejar dengan bekerja sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Jika anda seorang penulis, menulislah dengan baik sehingga menghasilkan karya yang bermanfaat buat orang lain. Jika anda seorang guru, mengajarlah dengan baik sehingga menghasilkan anak didik yang berkarakter tangguh. Jika anda seorang pebisnis maka berbisnislah dengan baik, layani konsumen dengan sebaik mungkin sehingga kepercayaan konsumen besar ke anda. Dalam hal apapun, reputasi selalu dipertaruhkan, sekali jatuh maka kepercayaan orang ke anda akan hilang, maka jagalah dengan sebaik mungkin.

Hidup tidak boleh mengalir! orang yang hidupnya mengalir seperti daun yang jatuh di lautan yang kemana-mana mengikuti arus ombak yang membawanya. Hidup harus mempunyai tujuan pasti, kemana akan berlabuh, dimana akan berhenti. Dengan tujuan yang jelas, hidup akan lebih terarah dalam pencapaian tujuan, tidak akan terombang-ambing oleh kesumpekan kehidupan. Ia aka memberikan energi untuk terus bergerak guna mencapai tujuannya. Disaat yang lain mengeluh akibat ketididakberdayaan, Ia akan terus melangkah dengan pasti meski ditengah badai ketidakpastian hidup. Namun satu yang pasti yang ia perjuangkan, tujuan yang hendak dicapai. Pun seandainya tujuannya telah tercapai, maka dengan otomatis ia akan mempunyai tujuan lagi. ya,,,,,begitulah hidup, harus mempunyai tujuan yang pasti, ataus saya lebih enak menyebunya sebagai impian atau dream. Bukankah air mengalirpun mempunyai muara untuk berlabuh? Lantas bagaimana dengan Anda?

Mimpilah Setinggi-Tingginya

"Mimpi kali!" celetuk seorang ibu tepat di depan tempat ku duduk yang kebetulan berada di satu meja makan dari warung Mie Ayam langgananku. Hampir setiap minggu selalu ku sempatkan makan mie ayam di warung itu sejak sekitar 7 tahun lalu, karena memang mie ayam yang satu ini adalah yang paling enak dilidahku.
Siang itu, kebetulan aku sedang ada urusan ke bekas kantorku bekerja selama dua tahun lalu sehingga ku sempatkan untuk mampir ke warung mie ayam ini, tepatnya di komplek kostan mahasiswa belakang RS Sarjito Yogyakarta. Dan memang sayapun sudah agak lama tidak menikmati mie ayam ini, sehingga ada rasa kangen ingin menikmatinya lagi. Selepas urusanku di bekas kantorku selesai, motor bututku yang selalu menemaniku kemana aja selama kurang lebih 5 tahun ini, karena memang saya mencintainya dan yang paling setia diantara pendamping-pendampingku (emang punya berapa pendamping siiih,,,? :D mau tahu banget). Bayangkan saja, selama 5 tahun ini selalu tak pernah mengeluh (emangnya manusia ya bisa mengeluh,,,he) ku ajak kemanapun pergi, dari yang jauh sampai yang hanya berjarak tetangga rumah. Kepanasan, kehujanan, kehabisan bensin, sampai kekeringan oli pun pernah dirasakannya. Benar-benar pengabdian tiada duanya. Kembali lagi masalah mie ayam (lah kok mie ayam, wah cuma makanan aja yang ada di kepalaku ini,,,:D). Aku sampai di warung ini memang pada jam yang agak sepi pengunjung, sekitar pukul 14.00. Sehingga tak ambil pusing mau milih tempat duduk yang mana. Kebetulan saya mengambil tempat di meja yang paling dalam yang memang sedang kosong. Tak berapa lama kemudian datanglah dua wanita paruh baya yang langsung ambil tempat duduk tepat di depanku.
Sambil ku menikmati mie ayam favoritku ini, yang kebetulan saat itu aku pesan mie ayam bakso goreng karena memang yang paling ku suka adalah mia ayam bakso goyeng. Kedua wanita paruh baya datang dengan pakaian seperti habis dari acara tertentu. Sambil menikmati hidangannya yang telah dipesan, ibu paruh baya ini banyak ngobrol ngalor-ngidul yang entah aku pun gak begitu faham, karena memang aku tidak berniat untuk mendengarkan apa yang dibicarakan. Yang ada dalam pikiranku ya secepatnya menghabiskan mie pesananku ini dan segera mungkin keluar ruangan, karena memang panasnya gak ketulungan saat itu. Namun, ada beberapa percakapan ibu-ibu ini yang sempat tak sengaja ku perdengarkan.
Kalau tidak salah ingat, salah satu bahasan dari ibu-ibu ini adalah mengenai masalah lomba memasak. Berbicara bagaimana cara membuat masakan yang baik sampai kepada masalah hadiah dari lombah. Dan tiba-tiba ibu yang tepat berada didepanku bilang "Mimpi kali!" kepada rekan disampingnya yang berandai mendapatkan hadiah lomba. Dari rekaman kalimat tersebut dapat kusimpulkan berdasarkan argumen sesukaku sendiri,,,hehe
Dengan mengatakan "mimpi kali!" itu berarti seseorang akan menset otaknya untuk tidak dapat mencapai hasil yang terbaik. Secara tidak sengaja kata-kata semacam itu akan mempengaruhi otaknya menjadi negatif (ketidakmampuan).
Segala sesuatu berawal dari mimpi, dan mimpi yang kuat akan menjadi impian yang akan mendatangkan energi untuk bergerak mewujudkannya. Mungkin sangat remeh dengan mengucapkan seperti itu, namun tidak tahukah Anda bahwa mimpi adalah sumber dari segala sumber kehidupan? Betapa tidak, coba bayangkan darimana asalnya orang bisa pindah tempat dari pulai satu ke pulau lainnya hanya dalam watu hitungan jam saja. ya,,,,,Dengan pesawat jarak menjadi lebih dekat. Tahukah anda, darimana awalnya pesawat tercipta? Awal mula ditemukan pesawat adalah dari mimpi dua orang bocah yang ingin keliling dunia dengan berterbang? Merekalah Orville Wright dan Wilbur Wright yang telah menemukan pesawat sebagai alat tranportasi. Dengan hanya bermimpi, mereka mendapatkan energi untuk mewujudkan dari semua mimpi-mimpinya menjadi kenyataan. Pada ahirnya mereka bisa melihat dunia dengan menggunakan pesawat impiannya.
Begitulah, mimpi yang kuat akan menjadi impian yang tiada batas dan memberikan energi untuk bekerja keras mewujudkannya menjadi nyata. Membahagiakan orang tua, sekitar, punya rumah mewah, motor, mobil, bes, pesawat berasal dari yang namanya mimpi. Mimpi yang kuat akan menjadi sebuah Impian yang akan menggerakan. So, Dream is Powerfull, jangan sekali-kali meremehkan mimpi dan impian.
Diantara kita, masih banyak yang bilang, "Jangan mimpi yang terlalu tinggi, nanti kalau jatuh sakit pake banget", namun secara tegas ku akan menyanggah pendapat tersebut. Buatku, mimpilah setinggi mungkin, lebih tinggi lagi bahkan, jangan pernah takut karena kita tak akan pernah melihat ke bawah dan tak pernah merencanakan untuk terjatuh. Jikalaupun mengalami kejatuhan, kita sudah membawa tali dan parasut sebagai persiapan yang kita dapat dari kekuatan-kekuatan mimpi tersebut. Sehingga, ketika jatuh kita dapat menggunakan tali atau parasut guna menjaga diri agar tidak jatuh serendah-rendahnya. Atau paling tidak, kita pakai parasut kita untuk terus terbang, jikalaupun jatuh kita dapat mengemudikan parasut guna memilih tempat-tempat yang lebih tinggi. 
Sebagai contoh, ada dua orang pedagang yang memasarkan produk yang sama. Pedagang yang pertama (sebut saja si A) hanya mempunyai target penjualan sebesar 100 unit, sedangkan pedagang yang satunya (sebut saja si B) mempunyai target penjualan sebesar 1000 unit dalam jangka waktu yang sama. Lihat apa yang terjadi, si A nyata hanya mampu menjual 100 unit atau mungkin malah kurang karena memang targetnya hanya 100 unit, energi yang dihasilkan dari mimpi tersebut ya hanya 100 unit, setelah itu ya sudah energinya habis. Sedangkan si B, terus berusaha mencapai target 1000 unit bahkan lebih karena memang energi yang berasal memang jauh lebih besar dibandingin si A. Si B mempunyai energi impian sepuluh kali lipat dibandingkan si A, jadi wajar-wajar saja jika si B dapat lebih sukses dibandingkan si A.
Begitulah pawerfull-nya mimpi (impian), so jangan pernah takut untuk bermimpi. Dan yang menjadi saranku adalah ambil tiga huruf ini: B3 (berani bermimpi besar) karena mumpung mimpi itu sampai saat ini belum kena pajak...:D so,,,,,,tinggikan saja mimpimu sampai ke langit ke tuju. Jika mimpimu kecil ya jangan mengerutu jika nanti dapatnya ya yang kecil-kecil,,,,, :D Selamat Bermimpi...!

Surat Cinta Darinya,,,,

Kriiiinnnngggkriiiinnnngg,,,,kriiing
Bunyi hp menandakan sms masuk, tanpa basa basi langsung ku raih hp da ku baca isi sms, siapa tahu ada rezeki yang tak terduga disana, karena memang setiap sms atau telp selalu ku anggap rezeki apapun isisnya, ntah orang sms iseng minta isiin pulsa mama atau pemberitahuan mendapatkan hadiah tipu-tipu yang saat ini marak seperti jaringan mafia. Betapa tidak, jaringan ini seakan tersusun rapi dengan pembagian tugas yang jelas kepada setiap anggotanya. ada yang khusus menangai web abal-abalnya, ada yang khusus menyebarkan sms yang diadaadakan dll. orang yang disms diarahkan untuk membuka website yang nantinya diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang kepada pelaku sebagai uang pajak hadia,,,, heeeeeuuuhhhhh pokoknya ada-ada saja orang cari uanag saat ini.
Namun kali ini lain, sms yang kubaca kali ini adalah sms cinta,,, Oh betapa girangnya saya (betapa tidak sudah lama sekali saya tidak mendapat sms cinta seromantis ini),,,,, Wah pokoknya bahagia banget rasanya,,,hehehe kubaca kata demi kata dari sms itu, hhhmmmmmm memang sudah saatnya neh (kubatin dalam hati) eeeiiiiitttt jangan berpikiran yang ndak-ndak ya, mentang-mentang aku jomblo terus mikirnya aku kesepian, dapet sms seperti itu langsung berbunga-bunga? hmmmm sayangnya Anda salah jika berpikir demikian, karena dalam kamusku tak ada kata kesepian, meskipun jomblo namun bahagia, punya cinta dimana-mana dan dimana-mana selalu menemukan cinta,,,,,:D
"Pendonor Darah Yth: Terimakasih sumbangan darah Anda semoga Anda tetep sehat, Tgl 08 Mei '13 waktunya donor kembali. Donorkan di UDD PMI Kota YK jl. tegal Gendu 25 Kotagede Yogyakarta Telp: 0274-372176. Setiap hari BUKA 24 JAM NONSTOP "Donor Darah Min 75hari sekali". by PMI kota Yogyakarta"
Yaaaa,,,,itulah sms cinta yang saya maksud, betapa indahnya, 24 jam siap melayani. Mana ada cinta gila yang sanggup melayani selama 24 jam,,,hehe
Tanpa basa-basi langsung ku balas "OK" barusan saja sebelum saya menulis postingan ini. Bagi rekan-rekan yang di Yogyakarta yang mau ikut donor, yuk segera merapat ke PMI kota Yogyakarta. Insya Allah pukul 14.00 WIB nanti saya merapat kesana. Bagi yang diluar Yogyakarta, langsung merapat ke PMI kota masing-masing. Karena ada cinta di setiap tetesnya.

Solusi Mencari Modal

Bisnis---Buntu! Begitulah kira-kira apa yang banyak dialami oleh pengusaha pemula. Banyak pemula yang terbentur pada keterbatasan modal sehingga tersendat dalam menggeber laju bisnisnya (seperti naek motor yang kehabisan bensin,,,,,:D) dan tak ayal banyak pula yang berhenti pada tahap tertentu. Memang tak semua bisnis mesti memerlukan modal final sial besar, bahakan ada bisnis yang menggunakan modal dengkul dan jidat (banyak solat malam dan duha maksudnya,,,hehe), namun lain jika ini terjadi pada kasus bisnis yang memang memerlukan modal dalam bentuk finansial. Banyak dari pemula yang ahirnya terpentok karena ketersediaan modal.

"1001 jalan menuju Roma", begitulah sekiranya saya menggambarkan sebuah upaya pasti selalu memiliki jalannya tersendiri. Layaknya dalam sebuah usaha, keterbatasan modal dapat diakali dengan berbagai cara salah satunya jual rumah,,,haha Boro-boro rumah, motor aja cuma pinjam je,,, :D Kalau halnya demikian tragis banget nasib Anda,,,,haha (becanda aja kerjaannya). Maka kreatifitas Andalah yang sangat menentukan dalam hal mendapatkan modal. Mendapatkan modal dapat dilakukan dengan cara meminjam ke bank, namun jika ini juga tidak memungkinkan (karena setiap bank belum ada bank yang tidak lepas dari persyaratan agunan) sedangkan kita masih belum mempunyai apapu untuk diagunkan. cara lainnya adalah dengan cara meminjan ke bank-bank milik keluarga sendiri, maksudnya pinjem ke saudara sendiri. Jika itu juga tidak memungkinkan, maka Anda harus kreatif mencari investor untuk membiayai bisnis Anda.

Ada beberapa pola dalam permodalan investor, yaitu dalam bentuk hutang dengan perjanjian bagi hasil. dalam hal ini si pengutang wajib mengembalikan dana pinjaman ditambah dengan bagi hasil dari keuntungan usaha selama jangka waktu pelunasan hutang. Ada pula yang murni dalam bentuk investor dengan prinsip bagi hasil secara mudharabah. Berikut ini penulis sajikan beberapa kasus kerjasama Mudharabah yang penulis himpun dari berbagai sumber, semoga bermanfaat:

Kasus pertama: Pemilik modal dari 1 (satu) orang dan pelaksana satu orang.
Zaed menyerahkan modal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Umar untuk diniagakan. Pada saat perjanjian (akad) disepakati bahwa keuntungan akan dibagi 40% untuk Zaed (pemilik modal) dan 60% untuk Umar, dan keuntungan dibagikan setiap usaha setelah mendapatkan keuntungan (1 kali putaran produksi).

Jika Untung:
Setelah dilakukan usaha, keuntungan bersih (setelah dikurangi biaya-biaya) yang diperoleh sebesar Rp. 500.000,-
Maka keuntungan yang diperoleh masing-masing adalah:
Zaed :40% x Rp. 500.000 = Rp. 200.000,-
Umar :60% x Rp. 500.000 = Rp. 300.000,-

Dengan keuntungan tersebut, diakhir bisnis uang yang diterima Zaed adalah:

(seluruh modal + bagian)
1.000.000 + 200.000 = Rp. 1.200.000

Jika Rugi:
Pada saat akhir bisnis mengalami kerugian (ingat menentukan kerugian setelah kerjasama mau berakhir/penyerahan modal kepada pemilik) yang bukan diakibatkan oleh kelalaian Umar, maka kerugian tersebut ditanggung oleh Zaed selaku pemilik modal. Untuk mengembalikannya maka komoditi yang ada dijual seluruhnya sehingga menjadi bentuk uang tunai. Dan keuntungan yang telah diperoleh Zaed selama ini dihitung menjadi bagian modal dan yang bagian Umar diserahkan kepada Zaed untuk menutupi kerugian pada modal. Jika seluruh komoditi telah dijual dan memiliki kelebihan dari Rp. 1000.000,- (modal usaha) maka selebihnya itu dianggap keuntungan dan dibagi sesuai prosentase yang telah disepakati.

Kasus kedua: Pemilik modal terdiri dari beberapa orang dan pelaksana 1 orang
Zaed, Umar dan Bakar bersepakat mengumpulkan modal, kemudian akan diserahkan kepada Husen dengan sistem mudharabah. Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah). Mereka (Zaed, Umar, Bakar) bersepakat bahwa keuntungan akan disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing.
Rincian prosentase dari modal yang ditanam masing-masing sebesar Rp. 12.000.000,- adalah:
Zaed :40% (Rp. 4.800.000,-)
Umar :25% (Rp. 3.000.000,-)
Bakar :35% (Rp. 4.200.000,-)+
100% (Rp.12.000.000,-)
Selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada Husen untuk diniagakan dengan akad mudharabah. Pada saat akad disepakati bahwa keuntungan dibagi 60% untuk pemilik modal (Zaed, Umar, Bakar) dan 40% untuk pelaksana (Husen). Keuntungan dibagikan (dihitung) setiap usaha telah memperoleh laba (satu kali putaran produksi).

Jika untung:
Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,-
Maka cara pembagian keuntungannya:

Langkah 1
Pembagian keuntungan antara pemilik modal dengan pelaksana
- Pemilik modal :
60% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.500.000,-
- Husen
40% x Rp. 2.500.000 = Rp. 1.000.000,-

Langkah 2
Pembagian keuntungan Rp. 1.500.000,- antara pemilik modal sesuai dengan modal masing-masing sebagai berikut:

Cara 1
Prosentase saham masing-masing pemilik modal dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh:
Zaed :40% x 1.500.000 = Rp. 600.000
Umar :25% x 1.500.000 = Rp. 375.000
Bakar :35% x 1.500.000 = Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000
Cara 2
Menggunakan rumus:
Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal
dikali modal masing-masing
Jadi : Rp. 1.500.000 = 0,125
Rp. 12.000.000

Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik modal:
Zaed : 0,125 x Rp. 4.800.000 = Rp. 600.000
Umar : 0,125 x Rp. 3.000.000 = Rp. 375.000
Bakar : 0,125 x Rp. 4.200.000 = Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000

Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan

Jika rugi
Kasus jika kerugian yang ada pada modal tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis)

Contoh:
Setelah akhir bisnis dan modal yang ada diperhitungkan serta dilakukan divestasi (pengembalian modal), ternyata modal mengalami kerugian. Kerugian yang ada sebesar Rp.1.000.000,- (jadi sisa modal yang ada sebesar Rp. 11.000.000,- (12.000.000 – 1.000.000)

Perhitungkan kembali keuntungan yang pernah dibagikan disaat bisnis sedang berjalan. Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang pernah dibagikan kemudian digunakan untuk menutupi modal, sisanya menjadi keuntungan dan dibagikan sesuai prosentase yang telah disepakati pada saat akad

Dalam kasus ini maka pelaksana harus mengembalikan sebagian keuntungan yang pernah diambilnya dan pemilik modal harus menganggap keuntungan yang pernah diperolehnya sebagai bagian dari modal.

Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara penghitungannya:
(Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan)
11.000.000 + 2.500.000 = Rp. 13.500.000
Ternyata modal tidak mengalami kerugian, karena tertutupi oleh keuntungan yang pernah dibagikan.
Uang yang ada – jumlah modal, sisanya menjadi keuntungan.
13.500.000 – 12.000.000 = Rp. 1.500.000
Berarti keuntungan yang diperoleh sebenarnya sebesar Rp. 1.500.000, maka keuntungan inilah yang dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
Bagian masing-masing antara pemilik modal dan Husen (pelaksana)
- Pemilik modal ; 60% x 1.500.000 = Rp. 900.000
- Husen ; 40% x 1.500.000 = Rp. 600.000

Jika keuntungan yang pernah diterima Husen sebelum akhir bisnis sebesar Rp. 1000.000, maka ia harus mengembalikannya sebesar Rp. 400.000 (Rp. 1.000.000 – 600.000) untuk menutupi kekurangan pada modal. Sisa modal yang ada sebesar Rp. 11.000.000 ditambah Rp. 400.000 (dari Husen) menjadi sebesar Rp. 11.400.000. Sedangkan untuk pemilik modal (Zaed, Umar dan Bakar) harus menganggap keuntungan yang pernah diterimanya sebagai bagian dari modal sesuai dengan proposional modal yang ditanamnya. Jika keuntungan yang pernah diterima sebesar Rp. 1.500.000, sedangkan keuntungan diakhir bisnis yang sebenarnya hanya Rp. 900.000,-, maka mereka harus menganggap keuntungan yang telah diterimanya sebagai modal sebesar Rp. 600.000,- dan disesuaikan dengan proposional modal yang ditanamkan oleh masing-masing pemilik modal.

Jadi bagian keuntungan yang pernah diterima masing-masing yang harus dianggap sebagai modal, adalah:
Zaed : 40% x 600.000 = Rp. 240.000
Umar : 25% x 600.000 = Rp. 150.000
Bakar : 35% x 600.000 = Rp. 210.000 +
Rp. 600.000

Maka ketiga orang ini diakhir bisnis masing-masing akan menerima pengembalian modal, sebagai berikut:
Zaed : 4.800.000 – 240.000 = Rp. 4.560.000
Umar : 3.000.000 – 150.000 = Rp. 2.850.000
Bakar : 4.200.000 – 210.000 = Rp. 3.990.000 +
Rp.11.400.000

Meskipun mereka menerima lebih kecil dari modal yang ditanamkannya, pada dasarnya modal tidak mengalami kerugian, karena mereka telah menikmati keuntungan saat usaha sedang berjalan.

Kasus jika kerugian yang ada pada modal tidak tertutupi oleh keuntungan yang telah dibagikan saat bisnis berjalan (sebelum akhir bisnis)

Contoh:
Setelah akhir bisnis dan modal yang ada diperhitungkan serta dilakukan divestasi (pengembalian modal), ternyata modal mengalami kerugian. Kerugian/ kekurangan pada modal sebesar Rp. 5.000.000,- jadi sisa modal yang ada sebesar Rp. 7.000.000,- (12.000.000 – 5.000.000)

Sisa modal yang ada ditambah keuntungan yang pernah dibagikan kemudian digunakan untuk menutupi modal, jika modal belum tertutupi (Rugi), maka kerugian yang ada ditanggung oleh pemilik modal sesuai saham yang diinvestasikan

Dalam kasus ini maka pelaksana harus mengembalikan seluruh keuntungan yang pernah diambilnya dan tidak berkewajiban menanggung kerugian, sedangkan pemilik modal harus menganggap keuntungan yang pernah diperolehnya sebagai bagian dari modal serta menanggung kerugian yang ada pada modal

Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan pemilik modal, karena kerugian merupakan reduksi dari modal

Contoh diatas menunjukan pernah dibagikan keuntungan sebesar Rp. 2.500.000. Maka cara perhitungannya:
(Sisa modal + keuntungan yang dikembalikan)
7.000.000 + 2.500.000 = Rp. 9.500.000

Ternyata modal mengalami kerugian, karena tidak tertutupi oleh keuntungan yang pernah dibagikan.

Jumlah modal seharusnya – uang (modal) yang ada, sisanya menjadi kerugian yang harus ditanggung bersama-sama antara pemilik modal.
12.000.000 – 9.500.000 = Rp. 2.500.000,-

Berarti modal mengalami kerugian sebesar Rp. 2.500.000, maka kerugian ini yang ditanggung oleh pemilik modal sesuai modal yang diinvestasikan.

Dalam hal ini Husen (selaku pelaksana) hanya berkewajiban mengembalikan keuntungan yang pernah diambilnya sebesar Rp. 1.000.000 dan tidak berkewajiban menanggung kerugian.

Untuk pengembalian sisa modal kepada masing-masing pemilik modal ada beberapa cara:

Cara 1
Setiap pemilik modal harus mengembalikan keuntungan yang pernah diambil saat bisnis berjalan, dengan rincian:
Zaed : Rp. 600.000
Umar : Rp. 375.000
Bakar : Rp. 525.000 +
Rp. 1.500.000
Kemudian dijumlahkan dengan sisa modal yang ada setelah ditambah dengan pembelian dari pelaksana.
(Sisa modal + pengambilan keuntungan dari pelaksana + pengembalian keuntungan dari pemilik modal)
7.000.000 + 1.000.000 + 1.500.000 = Rp. 9.500.000

Jadi pengembalian modal kepada masing-masing pemilik modal adalah:
Zaed : 40% x 9.500.000 = Rp. 3.800.000
Umar : 25% x 9.500.000 = Rp. 2.375.000
Bakar : 35% x 9.500.000 = Rp. 3.325.000 +
Rp. 9.500.000

Untuk melihat kerugian yang dialami masing-masing pemilik modal adalah:
(prosentase masing-masing modal yang ditanamkan dikalikan dengan jumlah kerugian yang menjadi tanggungan)
Zaed : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000
Umar : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000
Bakar : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000
Bandingkan dengan perhitungan dibawah ini:
(jumlah modal masing-masing – jumlah pengembalian sisa modal yang ada untuk masing-masing)
Zaed : 4.800.000 – 3.800.000 = Rp.1.000.000
Umar : 3.000.000 – 2.375.000 = Rp. 625.000
Bakar : 4.200.000 – 3.325.000 = Rp. 875.000 +
Rp.2.500.000

Cara 2
Pemilik modal tidak mengembalikan keuntungan, tetapi langsung menganggap bahwa keuntungan yang pernah diambil dianggap sebagai bagian dari modal.
Maka jumlah uang yang dibagikan antara pemilik modal adalah:
(Sisa modal + pengembalian keuntungan dari pelaksana)
7.000.000 + 1.000.000 = Rp. 8.000.000,-

Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang pernah diambil saat bisnis berjalan, maka diakhir bisnis, pada saat divestasi (pengembalian modal) masing-masing pemilik modal akan menerima uang sebagai berikut:
Zaed : 40% x 8.000.000 = Rp. 3.200.000
Umar : 25% x 8.000.000 = Rp. 2.000.000
Bakar : 35% x 8.000.000 = Rp. 2.800.000 +
Rp. 8.000.000

Dengan tidak mengembalikan keuntungan yang pernah diambil, pada saat divestasi seolah-olah pemilik modal mengalami kerugian sebagai berikut:
Zaed : 4.800.000 – 3.200.000 = Rp. 1.600.000
Umar : 3.000.000 – 2.000.000 = Rp. 1.000.000
Bakar : 4.200.000 – 2.800.000 = Rp. 1.400.000 +
Rp. 4.000.000

Musyarakah
Husin, Hasan dan Husen bersepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama musyarakah, dalam satu usaha bisnis, dimana semua pihak mengumpulkan modal dan mengelolanya secara bersama-sama. Modal yang dibutuhkan Husen sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Mereka (Husin, Hasan dan Husen) bersepakat, pembagian keuntungan akan disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing tanpa membedakan kemampuan dalam melakukan pekerjaannya.

Modal yang diinvestasikan sesuai dengan kesanggupan masing-masing, yaitu:
Husin : 25% x 20.000.000 = Rp. 5.000.000
Hasan : 40% x 20.000.000 = Rp. 8.000.000
Husen : 35% x 20.000.000 = Rp. 7.000.000 +
Rp. 20.000.000

Jika untung:
Setelah satu kali putaran produksi, diperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.500.000,-
Pembagian keuntungan antara anggota syirkah disesuaikan dengan modal yang diinvestasikan masing-masing anggota syirkah sebagai berikut:

Cara 1
Prosentase saham masing-masing pemilik modal dikalikan dengan keuntungan yang diperoleh:
Husin : 25% x 2.500.000 = Rp. 625.000
Hasan : 40% x 2.500.000 = Rp. 1.000.000
Husen : 35% x 2.500.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000
Cara 2
Menggunakan rumus :
Jumlah seluruh keuntungan dibagi seluruh modal dikali modal masing-masing
Jadi : Rp. 2.500.000 = 0,125
Rp. 20.000.000
Keuntungan yang diterima masing-masing pemilik modal:
Husin : 0,125 x 5.000.000 = Rp. 625.000
Hasan : 0,125 x 8.000.000 = Rp. 1.000.000
Husen : 0,125 x 7.000.000 = Rp. 875.000 +
Rp. 2.500.000

Ingat : Jika hasil bagi ini (0,125) dibulatkan menjadi 0,13 hasil penghitungannya belum tentu sesuai dengan keuntungan yang akan dibagikan

Jika Rugi
Jika diakhir bisnis mengalami kerugian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Terhadap keuntungan yang pernah dibagikan, setiap anggota syirkah harus menganggap sebagai bagian dari modal serta menanggung kerugian yang ada pada modal. Ingat kerugian harus selalu menjadi tanggungan pemilik modal, karena kerugian merupakan reduksi dari modal
Cara pengembalian keuntungan bisa 2 cara yaitu:
  • Masing-masing anggota syirkah tidak perlu mengembalikan keuntungan yang pernah diterima saat bisnis berjalan, melainkan langsung membagi sisa modal yang ada sesuai prosentase modal yang diinvestasikan
  • Masing-masing anggota syirkah mengembalikan terlebih dahulu setiap keuntungan yang pernah diterimanya selama bisnis berjalan dan mencampurkannya dengan sisa modal yang ada, kemudian dibagikan sesuai prosentase modal yang diinvestasikannya.

Sedangkan untuk melihat berapa tanggungan masing-masing anggota syirkah dari kerugian yang ditimbulkannya adalah sama dengan cara pembagian keuntungan, yaitu dengan rumus :
Prosentase modal masing-masing dikalikan jumlah kerugian yang ada

Cara penghitungannya sama dengan cara pembagian keuntungan atau kerugian pada kasus mudharabah diatas yang pemilik modalnya terdiri dari beberapa orang.
Disadur dari beberapa sumber, salah satunya tulisan rekan Udin Sahrudi di Kompasiana.com

Rahasia Dibalik Megahnya Candi Borobudur dan Ratu Boko

 Borobudur, siapa yang tidak kenal dengana candi megah di Jawa ini, saking megahnya candi ini menjadi salah satu warisan budaya nasional yang diakui sebagai warisan budaya dunia. Berdasarkan cerita yang pernah kita ketahui dari sekolah dasar sampai menengah bahwa candi Borobudur adalah candi peninggalan kerajaan Buda di Indonesia dan beerkaitan erat dengan kerukunan umat beragama sehingga tak jauh dari canri Borobudur juga berdiri dengan kecantikannya candi Prambanan yang merupakan manifestasi dari kerajaan Hindu. (silahkan buka kembali buku sejarah SD dan SMP,,,he
Siapa sangka, berdasarkan penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Lembaga Studi Islam dan Purbakala yang dipimpin oleh Fahmi Basa menyimpulkan bahwa candi Borobudur merupakan peninggalah sejarah Islam tepatnya sebagai peninggalan dari kerajaan Solomon (Nabi Sulaiman) berdasarkan bukti-bukti yang berhasil beliau himpun. 
Lantas apa keterkaitan candi Borobudur dengan Candi Boko? Masih menurut beliau, letak candi Borobudur sebelum dipindahkan adalah di kawasan candi boko yang terletak di kabupaten bantul. Di kawasan itu nampak bekas-bekas adanya candi besar. Namun, candi besar itu hilang, entah bagaimana hilangnya, yang jelas bukan karena hancur atau runtuh. Bahkan di kawasan candi boko ditemukan serpihan-serpihan sisa candi yang konturnya mirip dengan kontur candi borobudur. Hanya saja, kontur yang ada di kawasan candi boko ini tampak lebih jelas dibandingkan dengan kontur yang ada di candi borobudur. Hal ini disebabkan peluruhan yang terjadi akibat pemindahan dengan kecepatan 60.000 kali kecepatan cahaya. Hal ini sesuai dengan kisah yang tertera di Al Quaran tentang negeri Saba'.
Nama saba’ sendiri, di dapat dari Alqur’an, dimana secara singkat Alqur’an (surat An Naml dan surat Saba’) menceritakan bahwa negeri saba’ dahulu merupakan sebuah negeri yang amat makmur, subur tanahnya dan maju bangsanya. Dalam negeri itu pernah hidup Nabi-Nabi terdahulu seperti nabi daud AS, Nabi Sulaiman AS, dan juga seorang ratu perempuan yang amat melegenda yaitu ratu Bilqis. Namun, negeri itu dimusnahkan oleh Allah SWT dengan sebuah banjir yang amat besar karena kemusyrikan bangsa di negeri itu, yaitu kereka melekukan ibadah menyembah matahari.
Berikut penulis sampaikan beberapa bukti dari penelitian tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber.
  1. Nama saba’ itu sendiri. “..dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. 27:22). Di Indonesia ada nama dan tempat bernama saba’ (tempat pertemuan) dan ada tempatnya. sementara di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi tidak ada nama tempat bernama saba’
  2. Hutan saba’. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di sebelah kanan dan di sebelah kiri” (QS.34:14). Disebutkan terdapat hutan sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati oleh manusia. Sebagaimana dalam QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh sebagai ayat dan itu kita temukan. Maka sesuai sebutan “ayat” itu seharusnya hutan itu juga bisa ditemukan atau pastilah hutan saba’ itu masih ditemukan. Kita bisa buka dalam kamus bahasa jawa kawi, HUTAN dalam bahasa jawa adalah WANA, dan SABA’ berarti PERTEMUAN. Jadi hutan saba’ itu ada di pulau jawa yaitu WANASABA=WONOSOBO Ada juga nama sleman yang berasal dari kata sulaiman. Sementara di Yaman tidak diketemukan nama-nama semacam itu.
  3. Tempat bersujud (menyembah) kepada matahari. “Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah (bersujud kepada) matahari…”(QS. 27:24). Di Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat semacam itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko. Disana ada tempat yang digunakan untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ketimur, ke arah matahari terbit.
  4. Bangunan di lembah semut. “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku …”(QS. 27:40). Di Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di Indonesia ada, yaitu candi Borobudur. candi Borobudur terletak di sebuah lembah, dan itulah lembah semut, lembah terindah di dunia.
  5. Fakta pemindahan. Ada bekas stupa di candi Boko (36 km dari candi Borobudur), dimana tekstur bekas stupa itu sangat mirip dengan yang ada di candi borobudur. di Yaman tidak ada.
  6. Sidrin qolil. “…sesuatu yang disebut sidrin Qolil”(qs. 34:16). Di indonesia sidrin qolil ini masih ada sampai sekarang, yaitu terdapat di candi Boko, sementara di Yaman tidak ada.
  7. Buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut (cerita rakyat). “…dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit…”(QS. 34:16). Di Indonesia ada buah yang rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.
  8. Sisa banjir. “… Maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…”(QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Tapi di Indonesia banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau. Fakta sejarah mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas sebelum menjadi wilayah kepulauan.
  9. Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan sehancur-hancurnya. “Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.” (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusan tara yang dulunya satu daratan, setelah banjir besar di jaman es terbagi menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi 17.000. dalam sejarah dunia belum pernah ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi 17.000 bagian. Inilah maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya. Semantara di Yaman tidak ada fakta semacam itu.
  10. “…Kami bataskan padanya perjalanan…”(QS.34:18). Setelah banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau dibatasi lautan. Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
  11. Jarak terbang ideal. “Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.”(QS.27:22). “Pergilah dengan (membawa) suratku ini”(QS.27:28) jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang burung (36 km). di Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi Borobudur-candi Boko. Sementara kalo di Yaman, jarak antara Yaman-Palestina terlalu jauh.
  12. “Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.” (QS.34:21). Jadi pastilah Allah memelihara negeri saba’ yang menjadi ayat (tanda kekuasaan) Nya itu. Di Yaman sudah tidak ada, sementara di Indonesia masih ada.
  13. Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis. “Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30). Di Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Di Yaman tidak ada.
  14. Gedung yang tinggi. “Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku).”(QS.34:13). Di Indonesia jelas ada yaitu candi borobudur, sedangkan di Yaman tidak ada.
Bagaimana, sekarang Anda percaya bahwa Candi Borobudur dan Candi Ratu Boko adalah penginggalan sejarah Islam? waallahua'lam, yang jelas harus terus dilakukan penelitian lebih lanjut.
untuk lebih lanjutnya silahkan baca buku Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman karya KH. Fahmi Basa.

Mitos yang Menyebabkan Keengganan Donor Darah

Menyumbangka darah, donor darah menjadi sangat penting saat ini. dari hari kehari kebutuhan akan darah di rumah saki-rumah sakit terus meningkat, terlihat dari banyaknya stok darah di rumasakit dan PMI yang kurang. Dan tak pelak, rekan-rekan di komunitas @bloodforother dan @bfojogja ikut turun tangan menggerakan orang-orang untuk bersedian mendonorka darah ke rumasakit dikarenakan stok yang kurang dan kebutuhan darah yang mendesak untuk penanganan konsumen.

Belum sadarnya masyarakat untuk secara sukarela mendonorkan darah ke unit donor darah baik di rumah sakit maupun di PMI dikarenakan persepsi yang masih salah akan donor darah. berikut kami rangkumkan dari berbagai sumber mengenai mitos yang saat ini menghantui masyarakat calon pendonor serta fakta dibalik mitos tersebut. Semoga segera menyadarkan untuk segeran merapat ke PMI,,,amin,


Mitos : Donor darah bikin tekanan darah rendah.
Fakta : Namun, banyak orang yang merasa setelah mendonorkan darah membuat mereka merasa lemah. Sekali lagi, ini tidak benar. Kenyataannya bahwa dibutuhkan satu atau dua hari untuk mengisi volume cairan dalam tubuh dan tiga bulan untuk regenerasi sel darah merah agar dapat menyumbangkan lebih banyak darah.

Mitos : Beristirahat penuh selama sehari setelah menyumbangkan darah.
Fakta : Anda dapat dengan mudah melanjutkan kegiatan sehari-hari secara rutin setelah menyumbangkan darah, tetapi dengan catatan:
  • Cukupi kebutuhan cairan dengan meminum banyak air putih ata jus dalam waktu 24 jam setelah donor darah
  • Hindari paparan sinar matahari
  • Hindari mengemudi selama 2-3 jam berikutnya
  • Hindari merokok selama 4 jam
  • Hindari alkohol untuk 24 jam

Mitos : Donor Darah adalah suatu prosedur yang menyakitkan.
Fakta : Menyumbangkan darah tidak menyakitkan sama sekali. Kita hanya merasakan sensasi seperti dicubit ketika jarum menusuk lengan.

Mitos : Saya tidak harus sering mendonorkan darah, karena itu bisa membuat tubuh saya lemah.
Fakta : Orang yang sehat bisa mendonorkan darah empat kali dalam setahun.

Mitos : Donor darah membuat saya merasa stres, sakit kepala parah dan muntah?
Fakta : Donor darah tidak dapat menyebabkan sakit kepala dan muntah jika tekanan darah Anda dalam batas normal sebelum melakukan donor darah.

Mitos : Donor menurunkan tingkat kekebalan tubuh.
Fakta : Tingkat kekebalan tubuh Anda tidak terpengaruh hanya karena Anda mendonorkan darah.

Mitos: Mendonorkan darah dapat berfluktuasi terhadap tekanan darah dan kadar gula darah.
Fakta: Donor darah tidak akan mempengaruhi tekanan darah dan kadar gula darah. Tetapi, seorang pasien diabetes yang sedang menerima insulin tidak dapat menyumbangkan darahnya.

Mitos : Sering donor darah membuat tubuh kekurangan zat besi.
Fakta : Individu yang sehat dengan kebiasaan makan yang baik dapat mendonorkan darah empat kali setahun dengan jarak waktu tiga bulan. Ini tidak akan membuat kandungan zat besi dalam tubuh Anda berkurang.

Mitos : Donor darah butuhkan waktu lama.
Fakta : Salah. Prosedur donor darah mulai dari registrasi (pendaftaran) sampai pengambilan darah berlangsung sekitar setengah jam.

Mitos: Sering ke rumah sakit untuk menyumbangkan darah menyebabkan infeksi?
Fakta: Tidak benar. Seseorang tidak perlu merasa takut infeksi karena donor darah.

Mitos: Anda tidak bisa mendonorkan darah jika sedang mengonsumsi beberapa jenis obat.
Fakta: Ini bukan mitos. Orang yang sedang mengambil beberapa jenis obat tertentu seperti aspirin, antibiotik, anti- hipertensi, steroid, hormon, antikoagulan, tidak bisa mendonorkan darahnya.

Mitos : Dapatkah seorang wanita hamil menyumbangkan darah?
Fakta : Tidak, wanita hamil tidak diperbolehkan untuk menyumbangkan darah.

Mitos: Dapatkah saya mendonorkan darah, jika saya masih menyusui?
Fakta: Tidak, ibu menyusui sebaiknya tidak mendonorkan darah selama paling sedikit enam minggu setelah melahirkan karena menyumbangkan darah mempengaruhi tingkat cairan di dalam tubuh dan juga dapat mempengaruhi pasokan ASI.

Mitos : Dapatkah saya mendonorkan darah, jika sudah mengkonsumsi alkohol sehari sebelumnya?
Fakta : Tidak, tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi alkohol sehari sebelum menyumbangkan darah.

Mitos: Dapatkah saya mendonorkan darah, jika saya merokok secara teratur?
Fakta: Ya, tapi Anda harus menjauhkan diri dari paparan asap rokok atau berhenti merokok satu jam sebelum dan setelah donor.

Mitos : Donor darah secara teratur dapat menyebabkan obesitas.
Fakta : Menyumbangkan darah tidak mempengaruhi berat badan Anda. Namun, beberapa orang setelah donor darah memang cenderung makan lebih banyak dari biasanya.
Postingan Lama Beranda

About Me

Foto Saya
Adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa berbagi dengan sesama. Dua tahun mengabdi sebagai tenaga penyuluh lapangan industri Kecil dan Menengah adalah sebuah anugerah. Kembali dipercaya sebagai konsultan PLUT-KUMKM di www.plutjogja.com adalah suatu amanah. Owner www.kaosmurahku.com www.dompetpari.com 0856 2465 9410 @bossmalas
 
 

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger